Jumat, 28 Agustus 2009

curhatku

“Terbelenggu”
Di batas dinding kebimbangan
Kabut tebal nan berlapis batasi aku denganmu
Begitu jauh, begitu dalam
Saat itu mungkin yang terburuk disisiku
Kau tau apa yang terjadi???
Kau baru saja membunuhku..!!
Mati rasa dijiwaku, hanya untuk memikirkanmu
Adakah hujan dihatimu seperti yang selalu ku harapkan
Agar sirna kabut itu lalu ku lihat kau berlalu
Hingga (mungkin) kau merasa jauh lebih baik
Dan aku masih disini…seperti ini
Bergumam sendiri sampai senja menjelang

Tidak ada komentar:

Posting Komentar